Rabu, 29 Agustus 2012

Indahnya Kelenteng Tjoe Tik Kiong Di Pasuruan


Sebagai kota lama dengan banyak kawasan Pecinan, Kota Pasuruan – Jawa Timur memiliki sebuah kelenteng  yang  konon usianya sudah ratusan tahun karena diduga sudah ada sejak abad ke-17. Kelenteng itu bernama  Tjoe Tik Kiong yang berlokasi di Jalan Lombok no 7.

Nuansa klasik pada kelenteng ini sudah tampak pada  gerbang masuk kelenteng dengan bentuk , warna dan ornamen yang khas. Pada bagian atas gerbang itu terdapat ornament berbentuk sepasang naga dan burung Hong.
Di belakang gerbang terdapat panggung mini untuk pementasan wayang Potehi  yang biasa dipentaskan mengikuti  agenda umat kelenteng ini yang memiliki hajatan tertentu dan lakon wayang dengan kisah tertentu pula. Setahun sekali, panggung wayang Potehi itu mementaskan lakon tentang Kwan Sing Tee Koen ( Dewa Kwan Kong ) yang menjadi salah satu dewa utama di kelenteng ini.


Sekitar 12 meter dari panggung mini terdapat gerbang dengan ornament patung singa yang seolah menjadi penjaganya. Pada bagian atas gerbang ini terdapat ornament sepasang patung naga.
      
 
Setelah melintasi gerbang itu, barulah saya beberapa ruangan yang ada di kelenteng ini yaitu ruangan kelenteng utama , ruangan altar Kwan Sing Tee Koen dan ruangan untuk kantor.

Pada halaman depan tampak sepasang patung Singa Kilin dengan terpasang berbagai hiasan yang menggantung pada tubuhnya. Selain itu juga terdapat tungku pembakaran yang berbentuk pagoda.

Pada ruangan altar Kwan Sing Tee Koen terdapat arca Dewa Kwan Kong yang dikeramatkan. Ruangan ini berada di sebelah kiri ruangan utama kelenteng.Dengan ditemani oleh Hendra Wijaya (70 th) , seorang umat kelenteng, saya diajak masuk untuk melihat dan menyimak kelenteng yang indah ini.
Di bagian depan ruangan utama terdapat beberbagai perlengkapan ibadah dengan berbagai ornament khas kelenteng seperti hiolo, lilin, lampion, hio dan yuswa, relief harimau, relief naga dan sebagainya. Yang menarik, juga terdapat pajangan replika  senjata-senjata milik para dewa.

 
Pada sisi kiri dan kanan dinding-dindingnya  terdapat pajangan lukisan-lukisan yang berkisah tentang sejarah dan legenda Tiongkok kuno.

Lukisan-lukisan itu mengingatkan saya pada lukisan serupa yang ada di kelenteng Hok Swie Bio di Kota Bojonegoro.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================
Di dalam ruangan utama kelenteng terdapat beberapa arca dewa utama di kelenteng ini yaitu  Mak Co Bing Thian Sang Shen Mu, Ho Sin ( Dewa Harimau ) , Hok Tek Cen Sin, To Tee Kong dan To Be Boo dan Kong Tik Cun Ong

Berdekatan dengan ruangan utama kelenteng ini yang dipisahkan dengan sekat terdapat ruangan altar Tri Darma. Di ruangan ini terdapat arca Konfusius, Lao Tze dan Sri Budha Gautama.
Di belakang ruangan utama terdapat ruangan altar Dewi Kwan Im. Sesuai dengan namanya, di ruangan ini terdapat arca Dewi Kwan Im yang  juga dikeramatkan. 

 
Pada sisi kiri ruangan ini terdapat arca Sang Budha Gautama yang berselubung kain berwarna merah.

 
Untuk arca yang berada pada sisi kanan tidak begitu jelas merupakan arca dari sosok siapa karena  selain ukurannya  lebih kecil juga terselubung kain berwarna merah dengan lebih rapat sehingga  tidak terlihat wajah dan bentuknya.

Pada dinding bagian depan ruangan altar ini  terdapat beberapa  hiasan kain dengan gambar Dewi Kwan Im.Sangat menarik dan mengesankan  bagi saya bisa berkunjung ke kelenteng ini. Banyak keindahan dan kisah menarik lainnya di kelenteng ini yang segera saya tulis reportasenya dalam artikel berikutnya di blog ini juga.


Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar