Senin, 01 Oktober 2012

Keris dan Tombak Kuno Di Museum Probolinggo


Keris itu bernama Sendraka. Dibuat dari besi tempa pada tahun 1813 dan merupakan peninggalan Demang  ( pimpinan wilayah ) bernama Saridaka dari Wonosari, sebuah daerah yang sekarang bernama  Ngadisari di Probolinggo – Jawa Timur.

Keris itu mempunyai kisah legenda yang cukup menarik karena konon dulunya  pada tanggal 13 Mei 1813 ( 12 Jumadil Awal 1740 Saka ) digunakan oleh Sang Demang dalam memberontak  melawan  Babah Tumenggung ( Mayor Han Kek Koo ), Bupati Probolinggo Ke- 5 pada masa itu.

Keris itu adalah salah satu dari beberapa keris kuno yang menjadi koleksi yang ditempatkan dalam etalase pada salah satu ruangan di museum Kota Probolinggo.  Keris-keris itu dalam keadaan yang cukup berish dan terrawat dengan baik.

Selain keris Sendraka, ada juga keris kuno lainnya yang juga cukup menarik, yaitu keris Rogonolo. Keris yang ini juga dibuat pada abad 14 dengan  menggunakan  besi tempa dan  hiasan besi berwarna kuning emas pada pangkalnya.

Di etalase itu terpajang keris-keris  dan tombak dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang terpajang utuh dengan sarung keris dan pegangannya. Ada juga yang berupa bilah  keris atau tombaknya saja.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================

Senjata-senjata  tradisional itu terdiri dari tombak  Pendeta Semedi, keris Pamor, tombak Jimat sedang, keris Pamor Jimat sedang dan besar, keris cundrik besar dan kecil, keris Nortrop, dan keris Pasopati Mataram . 

Salah satu diantara keris-keris itu tampak cukup menonjol karena berukuran cukup besar dibanding yang lainnya.

Sedangkan untuk keris cundrik yang berukuran kecil mengingatkan saya pada keris serupa yang ada di Museum Diponegoro – Yogyakarta yang dulunya digunakan sebagai senjata rahasia oleh  wanita-wanita yang menjadi pasukan Pangeran Diponegoro.  

Selain menjadi salah satu daya tarik di museum ini, keberadaan keris-keris dan senjata tradisional itu bisa menjadi penanda tentang salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.
Apalagi pada tahun 2005 keris juga telah dikukuhkan sebagai salah satu World Heritage of Intangible Culture oleh UNESCO.







3 komentar:

  1. tiap hari menjelajahi Indonesia ya gan,,,
    hebat gan,, terima kasih atas artiekl2nya nambah pengetahuan,,,
    salam karimalamin.blogspot.com

    BalasHapus
  2. wah menarik banget info-info di blog ini

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas kunjungan Agan-agan di blog ini ya.

    BalasHapus