Kamis, 31 Mei 2012

Novi Wulandari , Peraih Rangking 2 - NUN 2012

           Faktor keterbatasan dana dengan  minimnya sarana  dan prasarana yang dimiliki ternyata tidak menjadi  halangan untuk bisa berprestasi dengan gilang-gemilang. Begitulah yang ditunjukkan oleh Novi Wulandari (  17 ).

 
            Gadis berusia 17 tahun yang merupakan siswi SMA Negeri 2 Lamongan  - Jawa timur ini telah mengharumkan nama sekolah dan kotanya dengan prestasinya yang meraih peringkat 2 Nilai Ujian Nasional tahun 2012. Atas prestasinya  dengan Nilai Ujian Nasional 58,50 itu, berbagai bantuan dan beasiswa pun mengalir pada gadis yang tinggal di daerah Maderejo Gg III no 10  -  Kota Lamongan ini.


            Ditemui di rumahnya yang cukup sederhana , gadis manis dan pendiam ini menyatakan rasa syukurnya atas prestasinya itu. Dia juga berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari berbagai pihak untuknya sehingga bisa melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.
 
             
 Novi mengatakan pernah  merasa risau membayangkan kelanjutan pendidikannya setelah lulus sekolah. Dia menyadari tak mungkin bisa berharap pada keluarganya untuk membantu kuliahnya karena  keadaan ekonomi keluarga dan orang tuanya yang pas-pasan   
 
              
Ayahnya yang bernama  Mohammad Mustakim (45) hanya bekerja sebagai karyawan toko sandal di Pasar Lamongan dengan gaji Rp 750.000/ bulan. Sedangkan  ibunya  rapi Setyawati (4) bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji Rp 500.000/bulan.

 --------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 

 
 

=================================================================
           
 Novi Wulandari tak putus asa dan pasrah dengan keadaan itu. Justru dengan menyadari hal itu yang menjadi pemicu semangat dan motivasinya untuk bisa meraih prestasi. Tak hanya berusaha dengan belajar yang ulet dan tekun, Novi Wulandari juga mengimbanginya dengan ibadah sholat malam dan puasa senin-kamis.

           
 Usaha dan kerja keras Novi Wulandari pun berbuah manis. Diantara berbagai tawaran dan bantuan beasiswa yang diterimanya untuk melanjutkan kuliah,  Novi merasa mantap untuk  memilih melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik – Jakarta., program D4 Setara S1.

             
Selain karena dia berminat dan menyukai bidang statistik,  Harapan Novi Wulandari  juga cukup sederhana. Dia berkeinginan  dengan melanjutkan pendidikan dengan basis ikatan dinas itu , dia bisa segera bekerja bisa kelak sudah lulus kuliahnya.

              
Semoga sosok Novi Wulandari dengan  prestasinya itu bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi yang lainnya.  Bahwa niat, usaha, keuletan dan kerja keras yang diimbangi  dengan ibadah dan doa bisa membantu dalam menggapai cita-cita.




Selasa, 29 Mei 2012

Batu-batu dan Relung Unik di Gua Akbar

Gua Akbar Tuban memang cukup menarik untuk dikunjungi karena  memiliki lorong dan relung gua yang cukup luas dan panjang.


 Berbagai bentuk stalakmit dan stalakit, pendar sinar dan cahaya di dalam gua ini juga menjadi panorama yang mengesankan.


Di Gua ini juga terdapat sebuah mushola yang unik karena berada di dalam gua.
Tak hanya itu keunikannya.Di Gua Akbar ini juga terdapat beberapa batu alami yang bentuknya mirip seperti satwa dan bentuk lainnya. Batu-batu itu memiliki nama tersendiri sesuai dengan bentuknya.


Diantaranya adalah Sela Sardula yang berarti Batu Anjing karena bentuknya menyerupai satwa anjing.Batu yang bentuk hewan anjingnya tampak dari moncong, kepala dan kaki anjing  ini berada di tepi jalur berpagar besi yang dilintasi oleh pengunjung Gua Akbar. 


Karena letaknya yang berada di bagian atas dengan cahaya yang remang-remang, seringkali keberadaan Sela Sardula tidak diketahui oleh pengunjung dan dilewatkan begitu saja. 


Selain itu juga terdapat Sela Turangga ( Batu Kuda ) yaitu sebuah batu yang berbentuk seperti kuda.Namun ketika mengamati batu ini ada juga pengunjung yang berimpresi dengan mengatakan bentuknya seperti buaya. Batu ini juga berada di tepi jalur lintasan pengunjung dan mudah dijumpai keberadaannya karena lokasinya yang cukup terang.


Tentu hal ini adalah kembali pada kebebasan para pengunjung gua untuk berimpresi sesuai dengan fantasi dan imajinasinya.
 --------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Jenazah Utuh Walau Sudah Dimakamkan Puluhan Tahun 
Sisi lain Keindahan Di Gunung Bromo

Jejak Panser Yang legendaris Di Surabaya 

Kupat Ketheg yang Unik Dan Khas Di  Gresik 

Koleksi Keramik Kuno masa Dinasti Ming di  Di House of Sampoerna

 

 
 

=================================================================
Ada juga Sela Prapen Mpu Supa ( Batu Perapian Mpu Supa ). Mpu Supa adalah ahli pembuat keris yang hidup pada masa lampau era kerajaan-kerajaan di Tanah Jawa. Entah apa hubungannya Mpu Supa dengan Gua Akbar, yang jelas pemberian nama Prapen Mpu Supa itu karena bentuk batu dengan beberapa lubang besar di sisi-sisinya itu diimajinasikan sebagai tempat perapian untuk membuat dan membakar bilah keris.


Yang paling menarik adalah Pertapan Kori Sinandi yang berarti Pertapaan dengan Ruangan Rahasia.Banyak pengunjung yang tidak menyangka di balik batu-batuan gua yang terletak  sekitar 3 meter dari jalur lintasan  Gua ternyata terdapat lubang dengan ukuran sekitar 50 x 50 cm.
 

Karena begitu sempitnya lubang masuk itu ,  hanya pengunjung yang berbadan kurus atau ramping saja yang bisa melewati lubang itu dan memasuki ruangannya. Untuk memasukinya harus dengan menunduk dan berhati agar tidak terbentur dengan batu-batu  yang ada di atasnya.Di balik lubang itu ternyata juga terdapat ruangan yang luasnya hanya bisa menampung 3 orang dewasa. 

  
Konon, menurut legenda yang berkembang di warga Tuban,  ini pada masa Gua Akbar ini belum dibersihkan, dibangun  dan dikembangkan sebagai tempat wisata, Pertapan Kori Sinandi ini digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat besembunyi seorang bandit kelas kakap di Tuban.


Bandit itu sendiri konon saat ini masih hidup namun kehidupannya sudah berubah dengan tidak  lagi menggeluti dunia hitam dan kelamnya.
 

Adanya batu-batu yang bebentuk unik dan relung yang unik  dengan berbagai kisahnya itu  semakin menambah pesona kisah dan keindahan Gua Akbar .









Minggu, 27 Mei 2012

Indahnya Masjid Agung Tuban Di Malam Hari


Masjid Agung Tuban yang berada di pusat kota memiliki bangunan yang sangat megah dan artistik.


Dengan perpaduan arsitektur , ornamen dan permainan warnanya menjadikan masjid Agung ini memiliki pesona keindahan tersendiri.


Terlebih bila menjelang senja saat lampu-lampu sebagai penerangan di Masjid Agung mulai dinyalakan, Keindahan Masjid Agung Tuban semakin mempesona dengan berbagai pendar sinar dan cahayanya.

Karena berada di pusat kota dan berdekatan dengan kawasan wisata religi makam Sunan Bonang, Masjid Agung Tuban pada setiap harinya senantiasa ramai didatangi oleh para pengunjung. 

 

Baik itu mereka yang datang untuk beribadah atau sekedar melihat dan mengagumi keindahan Masjid Agung.

Tentu saja sambil tak lupa dengan mengabadikan kenangan mereka dengan berfoto di masjid Agung.

Pada hari-hari tertentu, di Masjid Agung ini usai shalat Isya diadakan berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, sholawatan, hadrah dan sebagainya.
 
 
 Diantara kegiatan itu ada yang dipusatkan di depan pintu masuk utama Masjid Agung yang pada beberapa bagiannya masih terdapat jejak-jejak bangunan lama masjid yang bersejarah ini.


Dianatra jejak-jejak bersejarah Masjid Agung Tuban itu adalah lampu gantung yang kuno dan klasik ini.


Seperti halnya pada saat diadakannya hadrah, banyak jamaah masjid ini dan pengunjung lainnya yang ikut larut dalam suasana yang khidmat.

Merdunya senandung nada dan puji-pujian bernuansa Islami itu sungguh tampak begitu menggetarkan jiwa.


Mungkin karena begitu menghayati atau begitu larutnya dalam suasana, banyak jamaah dan pengunjung masjid yang sampai menitikkan air mata mereka saat hadrah itu berlangsung.
Kegiatan keagamaan itu sendiri biasanya berlangsung sampai kisaran pukul 9 malam.


 Sementara itu , suasana di luar masjid Agung Tuban juga tak kalah ramainya. Selain terdapat area parkir kendaraan, juga terdapat banyak lapak para pedagang dengan berbagai jenis dagangannya. 
    

Baik yang berupa lesehan, gerobak atau kios tampak ikut berebut kue rezeki dari para pengunjung disana.
 

Selain keindahan Masjid Agung, keindahan alun-alun Tuban di malam hari juga menarik untuk dinikmati. 


 Seperti halnya Masjid Agung, Alun-Alun Tuban yang sangat luas dengan banyak tamannya itu pada malam hari juga tampak begitu indah dengan bermandikan sinar dan cahaya.

Free Trial 41.000 Movies  + TV  Episode = Amazon Prime 

======================================================================

Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 


Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

======================================================================



 ====================

===============

Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :




Sabtu, 26 Mei 2012

Legenda Batu Gajah Di Tanah Tuban


Watu Gajah , begitulah warga Tuban menyebut sekumpulan batu besar yang berada di tengah ladang yang ditanami jagung dan kacang ini.


 Lokasinya berada di desa bejagung Kecamatan Semanding, tak jauh dari Jalan Raya Semanding menuju wisata Pemandian Bektiharjo.


Nama Watu gajah yang berarti Batu Gajah itu karena bila dicermati secara sepintas , beberapa bongkah batu besar itu  bentuknya  memang  seperti gajah dengan berbagai posisi dan pose. Ada yang menelungkup, berdiri, rebahan dan sebagainya.  Seolah lengkap dengan mata , telinga dan  belalai.


Batu-batu yang berwarna hitam itu sendiri  letaknya saling berdekatan. Setidaknya ada 5 batu besar yang bentuknya mirip gajah disana.  Sayang karena rimbunnya semak-semak di sekitar lokasi yang juga menutupi batu-batu itu, menjadikan bentuk gajah pada batu-batu itu menjadi kurang jelas.


Selain itu juga ada sebuah batu besar yang bentuknya seperti Puzzle dengan tiga keping pecahan batu.

 

Entah sejak kapan batu-batu itu disebut  dengan nama Watu Gajah. Konon, menurut legenda yang ditutur-tinularkan oleh warga setempat,  keberadaan Watu gajah ini  pada masa lampau ada kaitannya dengan sejarah Sunan Bejagung,  seorang ulama sakti yang  makamnya berada sekitar 500 meter arah utara dari Watu Gajah.

 
Kisahnya,  Watu Gajah itu merupakan penjelmaan dari pasukan Gajah yang hendak menyerang Sunan Bejagung dan para pengikutnya. Dengan kesaktiannya,  Sunan Bejagung  menghentikan serangan pasukan gajah itu dan mengutuknya menjadi batu.

 ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  





================================================================

Terlepas dari Legenda itu,  Watu Gajah ini memang cukup menarik untuk dikunjungi. Apalagi karena letaknya yang berdekatan dengan lapangan milik desa setempat, bila sore hari ada saja warga yang berkerumun  di sekitar Watu Gajah. Beberapa diantaranya bercengkerama dengan menduduki batu-batu itu.


Di sekitar Watu Gajah ini juga terdapat gua yang juga ditumbuhi banyak  semak  belukar. Melihat luasnya kawasan gua itu dan banyaknya lubang gua sebagai pintu masuknya, tampaknya  gua  di Watu Gajah ini  memiliki banyak lorong dan relung gua yang luas dan panjang.


Adanya gua di Watu Gajah itu tentunya menjadi banyak tanda Tanya besar yang cukup menarik perhatian yaitu bagaimana  bentuk dan keadaan dalam gua  itu dan apa saja  yang ada di dalamnya. 



Andai gua-gua itu diteliti dan ditelusuri lebih lanjut ,  mungkin saja  di dalamnya terdapat   potensi  ‘  mutiara-mutiara terpendam ‘ yang berkaitan dengan  pesona keindahan gua alami.
 

Entah lah bila Pemerintah Daerah setempat  tak  menyadari dan melihat potensi wisata yang terpendam itu dan membiarkannya terbengkalai begitu saja. Bila hal ini yang terjadi, niscaya    kawasan Watu Gajah ini  akan bernasib sama seperti nasib Watu Ondo, Banyu Langse dan Air terjun Nglirip yang  terlantar tanpa adanya perhatian dari pihak yang terkait.