Sabtu, 29 Desember 2012

Indahnya Gua Akbar Di bawah Pasar Baru Tuban

Bumi Seribu Goa adalah salah satu julukan bagi Kabupaten Tuban Jawa Timur.
Julukan itu karena  begitu banyaknya goa yang terdapat di segala penjuru daerahnya.
Salah satunya adalah Goa Akbar yang menjadi Destinasi Wisata Utama di Tuban.

Gua ini cukup menarik dengan berbagai kisah dan panorama gua di dalamnya. Lokasinya juga cukup unik karena berada tepat di bagian bawah Pasar Baru Tuban.


Tak heran bila dulu sebelum gua ini dibersihkan dan dibangun, banyak pedagang pasar yang langsung membuang sampahnya ke dalam lubang gua ini.
 

Goa Akbar berada sekitar 100 meter di belakang Pasar Baru Tuban yang berada di tepi Jalan Raya Surabaya - Semarang.

Uniknya, karena berada di belakang Pasar Baru Tuban itu, tentunya Goa Akbar dengan Lorong-Lorong goa yang cukup panjang ini juga berada tepat di bawah Pasar Baru Tuban.

Memasuki Wisata Goa Akbar tiket masuknya Rp 5000 per orang. Bentuk Gerbang cukup menarik. Begitu pula dengan Pilar-pilar dengan Tanaman Peneduh nya.

Bangunan peneduh Goa Akbar berbentuk seperti pendapa yang cukup besar dengan beberapa kubah sebagi pelindung lubang Goa Akbar dari Air hujan.

Di dinding sebelah pilar-pilar itu terdapat beberapa relief yang diantaranya berkisah tentang Walisongo dan Sunan Bonang , Ronggolawe, Sri Huning Mustika Tuban, dan sebagainya.

Melangkahkan kaki Memasuki lorong demi lorong di dalam Gua Akbar pengunjung bisa menjumpai beragam Stalaktit dan stalakmit.

Ada juga Sungai yang berair cukup deras. Yang menarik, ada batu yang diberi nama Sela Sardula ( batu Anjing ) karena bentuknya seperti anjing.
 
Ada juga Pasepen Kori Sinandi yang artinya tempat untuk menyepi yang tersamar karena bentuknya yang tersamar dan berada di dalam lorong goa yang cukup kecil.

Selain itu juga terdapat pancuran air yang airnya mengalir cukup deras yang digunakan oleh para pengunjung untuk membasuh muka atau menampungnya di dalam botol kemasan sebagai oleh-oleh dari Goa Akbar.

Pada Dinding goa tampak bergantungan koloni kelelawar yang tampak hilir mudik berterbangan di dalam Gua.

Di ujung lorong sebelum keluar dari Gua Akbar terdapat mushola yang digunakan oleh pengunjung untuk beribadah.

  
Goa Akbar adalah  satu dari pesona keindahan Goa di Bumi Ronggolawe. Rasanya tak lengkap jika berkunjung ke Tuban tetapi tidak mengunjugi wisata Gua Akbar.

Karena lokasinya yang berdekatan dengan lokasi parkir bis wisata ziarah Makam Sunan Bonang, Gua Akbar ini biasanya menjadi satu paket perjalanan dalam wisata ziarah Walisongo. 

Swastika Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio

Ornamen yang mirip dengan  Ikon Nazi ala Hitler ternyata  juga terdapat di kelenteng Kwan Sing  Bio, TubanJawa Timur. Lambang yang dikenal dengan nama Swastika itu berada di Ruangan serba guna yang cukup luas . Di ruangan itu juga terdapat Relief  Legenda 8 Dewa.

 
Bila dilihat secara sepintas ornamen itu memang mirip bentuknya seperti ikon Nazi seperti yang digunakan oleh Hitler.

 Tetapi bila diamatis secara seksama, arah berputarnya Swastika antara yang terdapat pada lambang Tri Dharma dan lambang Nazi itu ternyata berbeda.  

Swastika yang ada di kelenteng ini adalah lambang  dari aliran Buddha Mahayana Kasunyatan yang mengakui adanya Arya Sangha, kedamaian jasmani dan rohani di dunia maupun di nirwana. Selain itu juga melambangkan kesuksesan dan hati sang Buddha.

Karena lambang itu berada di bagian langit-langit atau plafon ruangan, tak banyak yang mengetahuinya bila tidak menengadahkan kepalanya di ruangan itu.
 
Ternyata, lambang dengan dua huruf  Z yang berwarna merah,  saling bertumpuk dan berputar arahnya itu memang  menjadi ciri atau  lambang  Khas yang biasa terdapat di kuil atau Kelenteng.
  
Para  tokoh agama di tempat peribadatan seperti itu biasanya menggunakannya sebagai ornamen  di Tasbih atau ruangan-ruangan lainnya.  Bahkan beberapa murid perguruan ilmu bela diri Shaolin banyak yang menjadikan lambang itu sebagai gambar tattoo di bagian tubuh atau kepalanya yang botak.

 ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  








================================================================

 Selain Swastika, juga terdapat  ikon  Yin dan Yang. Bentuknya  yang terdiri dari dua Lingkaran berwarna hitam dan putih itu  melambangkan keseimbangan pada Alam semesta.

Arti dari simbol Yin dan Yang itu sendiri adalah putaran roda yang tak ada ujung pangkalnya dalam berbagai hal. Warna putih ( Yang )  adalah Sang Terang, sedangkan warna hitam ( Yin )  adalah Sang Gelap. Begitulah makna Yin dan Yang.

 
Ada juga gambar Genta Rohani yaitu semacam lonceng atau Genta  yang berwarna orange dengan hiasan huruf Cina di bagian tengahnya.  Genta Rohani adalah lambang dari ajaran Kong Hu  Cu yang mempunyai makna penyuluh kehidupan. Sedangkan warna keemasan  bermakna keluhuran budi  yang mempunyai cita-cita tinggi sebagai insan yang beriman dan berkepribadian tinggi.

 
Ikon Tri Dharma itu juga terdapat pada plakat yang berada di bagian atas pintu masuk ke ruangan Altar Tri Nabi. Ruangan ini berada di sebelah timur ruangan kelenteng utama.

Ketiga ikon tersebut adalah simbol ajaran Tri Dharma yang merupakan ajaran tiga agama dengan pendekatan yang berbeda tetapi memiliki inti ajaran yang sama. Merupakan satu kesatuan yang saling mengisi dan melengkapi yaitu Budha, Tao dan Konghucu.


Swastika juga merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu, merupakan contoh nyata tentang sebuah simbol religius yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang kompleks sehingga hampir mustahil untuk dinyatakan sebagai kreasi atau milik sebuah bangsa atau kepercayaan tertentu.

Makna simbul Swastika adalah Catur Dharma yaitu empat macam tugas yang patut kita Dharma baktikan baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk umum yaitu selamat, bahagia dan sejahtera.

Catur Dharma itu terdiri dari :  Dharma Kriya = Melaksanakan swadharma dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab, Dharma Santosa = Berusaha mencari kedamaian lahir dan bathin pada diri sendiri,  Dharma Jati = Tugas yang harus dilaksanakan untuk menjamin kesejahtraan dan ketenangan keluarga dan juga untuk umum, Dharma Putus = Melaksanakan kewajiban dengan penuh keikhlasan berkorban serta rasa tanggung jawab demi terwujudnya keadilan social bagi umat manusia.


Sadangkan makna yang lebih dalam yaitu Empat Tujuan Hidup yaitu Catur Purusartha / Catur Warga yaitu  Dharma = Kewajiban/kebenaran/hukum/Agama/Peraturan/Kodrat,  Artha = Harta benda / Materi, Kama = Kesenangan / Hawa Nafsu , dan  Moksa = Kebebasan yang abadi

Ajaran Tri Dharma ini memiliki makna bahwa kehidupan di dunia selalu berdasarkan keharmonisan antara manusia dan alam semesta yang menajdi dasar bagi manusia untuk menjalani kehidupannya.

 Adanya ketiga ikon itu menjadi khazanah  pengetahuan  bagi pengunjung kelenteng tentang tradisi dan budayaumat di Tri Dharma di kelenteng kwan Sing Bio.