Rabu, 02 Januari 2013

Kelenteng Hok An Kiong Yang Kuno Di Surabaya

Kelenteng yang satu ini biasa disebut dengan nama Kelenteng coklat. Bukan karena kelenteng ini terbuat dari coklat. Atau bukan pula karena  Bangunannya berwarna coklat. Kelenteng ini  tak beda dengan  kelenteng lainnya yang identik dengan  warna terang dan mencolok yang didominasi merah, kuning , dan hijau. 

 
Sebutan itu karena  Kelenteng yang bernama Kelenteng Hok An Kiong  ini berlokasi di Jalan  Coklat No. 2 Surabaya, Jawa Timur. Kelenteng itu ternyata merupakan salah satu kelenteng yang kuno dan usianya telah ratusan tahun.
 
Kelenteng yang konon paling tua di Surabaya ini didirikan pada Tahun 1830 oleh Hok Kian Kong Tik, perkumpulan orang Tionghoa asal Hok Kian. 

Dalam Sejarah nya, pada awalnya  kelenteng ini berfungsi  sebagai tempat menginap sementara bagi orang-orang yang baru datang dari Tiongkok. Lama-kelamaan dirasa perlu ada kelenteng bagi mereka untuk beribadah.  Akhirnya mereka mendirikan bangunan kelenteng ini dengan tukang-tukang dan bahan bangunan yang didatangkan langsung dari Tiongkok. 

 
Pendatang biasanya turun dari kapal untuk bermukim, lalu membawa dua buah tiang layar dari kapalnya, serta patung Dewa Makconya untuk dihormati di kelenteng. Tiangnya ditaruh di halaman kelenteng, mengikuti konfigurasi posisi di kapal Namun dalam perjalanannya kemudian secara perlahan  tempat tersebut berubah fungsi menjadi Tempat  Ibadah.

         
Seperti Kelenteng lainnya, Kelenteng ini memiliki dewi utama bernama Ma Cou Po  yang konon asli didatangkan dari Tiongkok.  

Ma Cou Po alian Thian Siang Seng Bou ( Ibu Suci Di Atas Langit adalah Dwi pelindung Pelaut dan Nelayang. Kelenteng ini dibangun untuk menghormatinya.
 

Dewi Ma Co Pou adalah dewi yang dikenal mengusai tujuh samudera. Patung Dewi Ma Cou Poo   itu  berdiri di pilar utama   di samping pintu  dan berada di antara 22 patung yang ada di dalam tempat sembayang. 

 
Karena dipercaya menguasai tujuh Samudera, ada tradisi unik di masyarakat Tionghoa yang biasanya membawa patung Makco Poo bila mereka sedang berpergian melalui Laut atau samudera  agar perjalanan mereka senantiasa lancar dan selamat.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  
OLeh-oleh Khas Tuban 

Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 

Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 
Eksotisme Tradisi dan Budaya Dalam Pengantin Betawi
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna









================================================================



Selain untuk sembahyang, keberadaan Makco Poo di Klenteng Coklat juga dipercaya membawa ketenteraman dan kemakmuran bagi Warga sekitar.


 Kelenteng Hok An Kiong saat ini  dikelola oleh Yayasan Sukhaloka.  Ada 23 kegiatan ritual yang diselenggarakan di Kelenteng ini.

 Diantaranya adalah :  upacara sembayang Toa Pek Kong turun, King Thi Kong, hari lahir Nabi Lo Cu,
Kenaikan nabi Khonghucu, hari lahir Thian Siang Sing Bu, hari lahir Ji Lay Hudcoh Wezak, hari lahir Kwan Ping, hari lahir Wi To Posat, Kwan Se Im Posat dapat gelar Buddha. 

Selain itu juga hari lahir Kwan Kong, rebutan / pohto, Tiong Chiu Cat, kenaikan Kong Tik Cun Ong, hari lahir nabi Khonghucu, Kwan Kong dapat gelar To, Kwan Se Im Posat menyucikan diri, Toak Pek Kong Naik/Sang Sin, dan malam Tahun Baru Imlek. 

Diantara ritual itu yang paling menonjol   adalah  ritual Chi Swak Dai Swei  yang diadakan di altar Makco Poo atau di Pilar utama tempat sembayang. 

 Kelenteng Hok An Kiong ini juga menjadi salah satu tujuan wisata kota Surabaya Heritage Track yang diadakan oleh House of Sampoerna



Tidak ada komentar:

Posting Komentar