Senin, 24 Juni 2013

Berwisata Menapak Jejak Di Benteng Kedung Cowek

Siang itu sebanyak empat kendaraan truk militer tampak keluar dari kawasan wisata Monumen Tugu Pahlawan - Surabaya pada hari Minggu tanggal 23 Juni 2013.



 Penumpang kendaraan itu selain beberapa anggota militer, juga terdapat warga sipil. 



Yang menarik, beberapa diantaranya ada yang berpakaian ala pejuang masa lampau lengkap dengan perlengkapan  dan persenjataannya.

Laksana konvoi pasukan militer, mereka kemudian menuju ke sebuah benteng kuno di daerah Kedung Cowek. 



Sebuah kesempatan langka yang tentu sangat sayang dilewatkan bagi mereka yang suka dengan kegiatan bertema sejarah dan perjuangan bangsa.

,
Kegiatan berkunjung dan menapak tilas ke benteng Kedung Cowek itu merupakan rangkaian acara Jambore Sejarah Militer yang diadakan oleh Roode Brug Surabaya yang bekerja sama  dengan Batalyon ARHANUDSE-8 Sidoarjo dan komunitas-komunitas sejarah lainnya.

Kurang dari 30 menit perjalanan pun sampai di lokasi benteng yang berada tak jauh dari kawasan jembatan Suramadu. Tampak beberapa anggota militer yang berjaga di kawasan itu karena kawasan  itu memang tertutup bagi umum dan dalam pengawasan militer.Beberapadantara mereka  sedang bekerja sama membersihkan semak belukar yang tumbuh lebat disana. Kesan seperti dalam hutan lebat pun sangat terasa.


Rombongan lalu turun dari kendaraan yang dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1 km melewati rindangnya pepohonan. 



Karena begitu lebatnya semak-semak disana, semua pengunjung mengenakan sepatu yang representatif untuk melindungi dari gigitan ular dan sengatan binatang berbisa lainnya.

Selama perjalanan itulah, saya menjumpai beberapa bangunan benteng kuno . Ada yang terawat dengan baik dan telah dibersihkan dari semak-semak, tetapi ada juga yang masih dalam cengkeraman pepohonan dan semak-semak. 
______________________________



Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :







 _____________________________
Nuansa angker, seram dan mistis sangat terasa pada bangunan kuno yang masih belum dibersihkan itu.

Pada bangunan benteng yang bersih itu, rombongan bisa  naik dan memasukinya. Tentu tak mudah karena kontur tanahnya yang tidak rata dan berbukit-bukit. Begitu pula ketika memasukinya. 



Bahkan ada beberapa diantara benteng itu yang untuk memasukinya harus dengan melompatinya dan merundukkan tubuh.


Di dalam benteng dengan ketebalan dinding sekitar 40 cm itu ada yang berupa ruangan kosong dengan lubang kecil sebagai ventilasi dan lubang pengintaian musuh.



Ada juga ruangan yang terdapat bekas landasan yang berbentuk setengah lingkaran untuk menempatkan  tank atau meriam.


Sambil mengunjungi benteng-benteng itu, panitia dari Roode Brug juga memberikan penjelasan tentang sejarah Benteng Kedung Cowek lengkap dengan penjelasan berupa foto-foto. Sehingga rombongan pun bisa tahu dan membayangkan apa saja yang ada dan terjadi di kawasan benteng ini.


Dalam sejarahnya, setelah Jepang menyerah benteng-benteng tersebut masih utuh. Sejumlah meriam yang besar dilindungi oleh beton yang tebal dan kokoh, dimaksudkan untuk menghadapi kapal musuh yang mendekati pelabuhan dan pantai Surabaya.


Belanda tak sempat menembakkan satu peluru pun pada waktu pasukan matahari terbit itu menyerang dan kemudian menduduki wilayah jajahan Belanda, termasuk Pulau Jawa. Tentara Jepang kemudian menambah persenjataan dan memperkuat perlindungan.




Namun, mereka pun tak sempat memanfaatkan benteng-benteng itu, sehingga lokasi pertahanan yang kokoh dan lengkap dengan persenjataannya boleh dikatakan jatuh secara utuh ke tangan Republik Indonesia yang baru diproklamasikan.

Di sinilah anggota pasukan Sriwijaya yang terlatih dan mempunyai pengalaman tempur ditempatkan. Sebab itu, pada waktu kapal perang Inggris menembaki kota Surabaya, pihak Inggris sangat terkejut melihat perlawanan dari arah benteng-benteng di Kedung Cowek ke pangkalan mereka di kawasan Ujung Dermaga . 

Dari kualitas tembakan yang bisa menjangkau sasaran sejauh sekitar 4 km, Inggris menyangka yang melayani meriam-meriam itu adalah anggota tentara Jepang yang tak tunduk pada perintah Sekutu. Sehingga perlawanan itu disangka sebagai tindakan penjahat-penjahat perang (war criminals).

Di kemudian hari, dari sejumlah orang Indonesia yang ada di pasukan Inggris itu, terungkap bahwa Inggris tidak memperhitungkan kalau pihak Indonesia memiliki anggota pasukan berkemampuan melayani meriam-meriam berat di benteng-benteng Kedung Cowek.


Akhirnya, sepanjang pertempuran 3 hari di penghujung bulan Oktober 1945 dan dalam pertempuran mempertahankan Surabaya mulai 10 November 1945, diperkirakan lebih dari sepertiga pasukan Sriwijaya tewas. Sebagian besar dari mereka tewas di benteng-benteng Kedung Cowek. Banyak jenazah mereka yang tidak sempat dikuburkan karena perang berkecamuk cukup panjang. 

Penyusuran dan napak tilas ini diakhiri pada pukul 15.00. Sebelum pulang, moment berfoto ria tentu tak dilewatkan. terlebih bagi mereka yang berpakaian ala pejuang atau pasukan bersenjata replika tampak begitu antusias dalam mengimpresikan aksi dan penampilan mereka .





Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :





Sebuah pengalaman wisata yang sangat berkesan karena kesempatan seperti ini sangat langka menginta merupakan kawasan yang tertutup bagi umum.Entah kapan acara seperti itu akan diadakan lagi.



=====================================================================

Break Session :


 
 
 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna








 

===============================================================









Tidak ada komentar:

Posting Komentar