Selasa, 02 April 2013

Pesona Wisata Alam Di Bumi Ronggolawe

Tuban sangat beruntung dengan letak geografisnya. Karena di daerah yang berjulukan Bumi Ronggolawe ini banyak terdapat destinasi wisata yang sangat indah dan menarik.
  
Destinasi wisata itu berupa wisata alam, sejarah, budaya, religi dan sebagainya. Untuk wisata alam  selain yang berupa daerah pegunungan bisa dijumpai di Tuban. 
 
Berikut ini adalah destinasi wisata alam unggulan di Tuban : 
 
1. Gua Ngerong 
Sungai dengan banyak hilir mudik ikan di aliran airnya tentu menggoda minat untuk mengambilnya dengan cara memancing, menjala,atau bahkan dengan memberi potas.
 


Namun hal itu tidak berlaku di Gua Ngerong.Karena walau di sungainya banyak terdapat ribuan ekor ikan berbagai jenis dan ukuran, tak ada seorang pun yang berani mengusik keberadaan ikan-ikan itu karena dikeramatkan oleh warga setempat.
Konon, bila ada yang berani melanggar pantangan itu, sangat diyakini orang itu akan segera mendapat musibah.
Hanya ikan-ikan yang melewati daerah batas jembatan yang diijinkan untuk diambil oleh warga dan dikonsumsi.
 


Mitos ini seolah menjadi pagar betis alami yang melindungi kelestarian ikan-ikan itu.
 
Ikan Itulah yang menjadi daya tarik wisata Gua Ngerong yang ada di Desa Rengel Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban – Jawa Timur, sekitar 28 km arah tenggara dari pusat kota rengel .
 

Sangat mudah untuk menuju ke lokasi Gua Ngerong sangat mudah karena berada di dekat jalan raya utama yang dilalui banyak angkutan umum.
Tiket masuk Gua Ngerong Rp 3000 per orang belum termasuk karcis parkir untuk kendaraan. Di Gua Ngerong ini terdapat sungai yang mengalir tenang dan berkedalaman 1,5 meter.

   


_______________________________________________


Sungai itu dinaungi pepohonan besar dan rindang dari berbagai jenis dengan berbapa bagian akarnya saling menempel, berjuntai dan menggantung di tebing batu . Aliran sungai berasal dari mata air yang terdapat di dalam Gua Ngerong.
Gua Ngerong yang lubangnya berdiameter 5 meter itu sendiri sudah tampak bentuk luarnya ketika dipandang dari gerbang masuk yang berjarak sekitar 80 meter.



Banyak warga yang beraktifitas di sungai itu seperti berenang, mencuci atau sekedar bercengkerama dan bercengkerama satu sama lainnya di tepi sungai.
Di sungai itulah ikan-ikan yang hidup di aliran sungai Gua Ngerong itu hidup dan berkembang biak dengan lestari. Beberapa diantaranya adalah jenis ikan Nila, mujair, gurami, dan lele .
 
                Mudahnya Transaksi ONline Dengan IPAYMU  
 
Rata-rata ukurannya sebesar tapak tangan orang dewasa. Bahkan untuk jenis ikan lele yang berwarna coklat dan putih itu ada yang berukuran cukup besar.Panjangnya ada yang seukuran lengan tangan orang dewasa.
 
Yang menarik, pengunjung Gua Ngerong bisa memberi makan ikan-ikan itu dengan pakan yang banyak dijual di sekitar lokasi. Pakan itu cukup unik sederhana dan unik karena berupa ‘ klenteng ‘ ( biji Randu ) , roti dan jagung brondong yang dijual dengan harga Rp 500 – Rp 2000 per bungkus. 
Pengunjung tinggal menyebarkan klenteng, roti atau jagung brondong itu ke sungai. Dalam hitungan detik saja akan segera tampak ribuan ekor ikan segera mendekati dan saling merebut pakan. Dalam hitungan detik, pakan itu pun sudah berpindah ke perut ikan. Entah apa sebabnya dan bagaimana mulanya ikan-ikan di Gua Ngerong itu sangat suka dan rakus diberi pakan berupa klenteng. Konon , dulu di sekitar Gua Ngerong banyak terdapat pohon randu. Ketika buah randu telah kering dan menebarkan biji-bijinya ke sungai, menjadikan ikan-ikan itu terbiasa memakannya. 
Bisa jadi juga karena tingginya kandungan nutrisi dan minyak yang terdapat pada biji klenteng atau karena faktor lainnya. Ikan-ikan itu juga rakus memakan daun-daunan yang lunak seperti daun pepaya, daun kangkung daun singkong dan daun talas yang biasanya juga dibawa dan diberikan oleh pengunjung.


Khusus untuk ikan lele itu lebih suka dan berebut pakan jika pakan yang diberikan adalah jagung brondong atau roti. Laksana bisa bersikap toleransi, ikan Lele itu tidak tampak mendekat dan berebut pakan jika pakan yang diberikan itu berupa kelenteng.



2. Air Terjun Nglirip 


Legenda Putri Nglirip, begitulah kisah yang berkembang di kawasan wisata Air Terjun Nglirip.Dalam legenda yang bekembang di masyarakat, kisah itu menceritakan tentang sosok seorang putri yang sering menampakan wujudnya dengan wajahnya yang rupawan dan berbusana ala putri kerajaan pada masa lampau. Putri itu juga digambarkan  memiliki kebiasaan membatik kain disana.

 
Tentu bukan sembarang putri biasa. Karena Putri Nglirip itu merupakan makhluk dari dunia Gaib yang dipercaya merupakan penguasa dan penghuni kawasan air terjun Nglirip.

 
Selain itu, Sang Putri juga sering menampakkan wujudnya di kawasan hutan di sekitar Air terjun Nglirip.
Di balik keindahan panorama disana, ternyata air terjun Nglirip menyimpan legenda yang menarik sekaligus membuat bulu kuduk merinding.
Air Terjun Nglirip   berada di desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan, sekitar 35 km ke arah barat daya dari Kota Tuban, Jawa Timur. Letaknya tak jauh dari tepi jalan raya dengan jalan yang bertikungan tajam di dekat kawasan ini .
Selain bisa ditempuh dari Tuban dengan melewati kecamatan Merakurak – Montong - Nglirip, untuk menuju ke air terjun Nglirip juga bisa ditempuh dari Bojonegoro melewati kecamatan Parengan-Singgahan - Nglirip.
Begitu juga bila ditempuh dari Blora dengan melewati kecamatan Jatirogo - Bangilan - Nglirip.
 
Bila ditempuh dari Tuban, sesampai di Montong akan melewati semacam terowongan sepanjang 300 meter dengan tebing-tebing batu yang cukup tinggi di kanan- kirinya.
Setelah itu dengan melewati kawasan hutan sepanjang 3 km dengan vegetasi tanaman jenis jati, mahoni, sengon dan sebagainya. Di hutan ini banyak terdapat sumber dan mata air yang jernih dan mengalir tiada hentinya.
Di seberang jalan di dekat air terjun Nglirip terdapat makam Mbah Jabbar yang dikeramatkan oleh warga setempat. Makam itu berada di gundukan tanah yang cukup tinggi sehingga untuk menuju ke sana harus dengan menaiki undak-undakan.
Air terjun Nglirip dengan ketiggian sekitar 35 meter dan lebar 28 meter ini memang tampak indah dan menarik sebagai destinasi wisata di Tuban. 
Air terjun ini sebenarnya merupakan bendungan irigasi yang airnya mengalir ke daerah yang lebih rendah.
Di bagian atas air terjun terdapat jembatan kecil yang terbuat dari besia dan digunakan oleh warga sebagai jalan penghubung antar kampung. 
Berdiri di Jembatan itu pengunjung bisa memandang aliran air terjun yang mengalir sampai jauh dengan panorama alam sekitarnya yang menawan.
Memasuki kawasan air terjun Nglirip dikenai tiket Rp 2000 per orang. Tak ada fasilitas, sarana dan prasarana apapun yang memadai disana.

 

3. Watu Ondo

Membayangkan berjalan di daerah Tebing dengan Jurang yang dalam di tepinya saja sudah cukup membuat badan merinding. Apalagi jika dengan meniti Tangga yang menempel di tebing itu. 
 
Yang menarik, warga setempat justru menggunakan tebing itu sebagai jalan pintas. Caranya  dengan meniti tangga yang menempel di tebing batu itu dengan sudut kemiringan hampir 90 derajat.

Itulah sensasi yang bisa didapatkan dengan berkunjung ke kawasan Watu Ondo yang berada di Desa Secang dan desa Ngendut Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Sekitar 20 km arah tenggara dari Kota Tuban

Watu Ondo merupakan dataran tinggi dengan kawasannya berupa tebing batu. Di kawasan ini terdapat dua desa yaitu Desa Secang yang berada di bagian atas tebing dan desa Nendut di bagian bawah tebing.


Sesuai dengan namanya yaitu Watu Ondo yang berarti Batu Tangga, di kawasan ini terdapat beberapa tangga yang menempel di tebing batu dan menjadi Jalan pintas antar kampung di bagian atas dan bawah bagi bagi warga setempat . 

Sebenarnya ada jalan beraspal yang menghubungkan antara kedua kampung itu. Namun untuk menempuh jalan itu harus dengan memutar dengan jarak yang lebih jauh sekitar 3 km.
Ada empat Tangga yang terdapat di tebing Watu Ondo. Yaitu Ondo Endek ( Tangga Rendah), Ondo Duwur ( Tangga Tinggi), Ondo Nyikut ( Tangga Siku ) dan Ondo Plating ( Tangga Bambu ).

Kesemua tangga itu bersandar pada tebing. Warga setempat dengan beragam aktifitasnya menggunakan jalan itu dengan meniti tangga sambil membawa rumput untuk pakan ternak, Gentong berisi Air, ranting-ranting kayu, hasil pertanian dan perkebunan lainnya.

Mungkin karena sudah terbiasa, warga setempat tak merasa rasa takut dan khawatir saat melintasi tangga-tangga itu.



 4. Pantai Sowan 


Kabupaten Tuban memiliki banyak kawasan pantai dengan panorama yang indah dan menawan.
Salah satunya adalah Pantai Sowan yang berada di Desa Bogorejo ,  Kecamatan bancar, sekitar 35 km arah barat dari pusat kota.
Pantai  yang menjadi salah  satu destinasi wisata di Tuban ini berada di areal yang sangat luas milik Perhutani daerah setempat.
Untuk menuju ke Pantai Sowan cukup mudah karena berada tak jauh dari jalur Pantura yaitu Jalan Raya Semarang – Surabaya dengan banyak angkutan umum yang melewatinya.
Untuk memasuki wisata ini dikenakan tiket masuk Rp 3000/orang.

Berada di Pantai Sowan, pengunjung bisa menikmati panorama ala pantai dengan banyak perahu dan aktifitas nelayannya.

Kontur tanah di sekitar pantai bergelombang seperti bukit. Banyak terdapat pohon dengan jenis tertentu yang oleh warga setempat disebut dengan Tapis. 
Banyak warga yang  memetik buah Tapis yang  berbentuk seperti asam itu dengan galah  karena  ternyata bisa bermanfaat sebagai campuran untuk sayuran. 
Caranya dengan  mengumpulkan dan mengecambahkan biji Tapis yang telah kering. Kecambah biji Tapis yang  disebut Ale itu kemudian dimasukkan ke dalam sayuran untuk memberi sensasi rasa tertentu yang nikmat.Ale itu sendiri biasa jual dengan harga Rp 8000/kg.
Pada bulan-bulan tertentu, di sekitar pantai Sowan banyak terdapat warga yang turun ke pantai untuk memanen semacam ganggang berwana hijau untuk   digunakan sebagai lalapan atau keperluan lainnya.
Suasana di sekitar pantai tampak hijau dan asri. Di tengah semilirnya hembusan angin dan di bawah naungan pepohonan, sungguh terasa sangat mengasyikan menikmati wisata pantai dengan ombaknya yang tenang ini.
Apalagi di pantai ini   juga terdapat  pasir putih dan banyak bongkahan batu besar berwarna orange yang semakin menambah pesona  keindahannya. 

Walau tampak tenang san bersahabat,  pengunjung diharapkan tetap berhati-hati dalam bertindak dan berbicara ketika berada di Pantai Sowan ini. Terlebih pada bulan Januari 2012 yang lalu di Pantai Sowan ini menelan korban yang meninggal dunia ketika berada di perairan sana.