Rabu, 14 Maret 2012

Belajar Semangat dan Optimisme Kerja Dari Takim

Takim, begitulah pria berusia sekitar 45 th ini biasa disapa. 


Bagi warga Kota Tuban, sosok Takim sudah sangat akrab karena biasa dijumpai di segenap penjuru kota Tuban. 


Takim adalah warga Kelurahan Sukolilo yang merupakan penjual camilan kering berupa kacang , kripik pisang, kripiki sukun dan camilan ringan lainnya. 


Camilan itu beberapa diantaranya ada yang dia kulak dari Pasar Baru Tuban. Ada juga yang dia olah dan kemas sendiri. 


Camilan itu dia jual dengan menggunakan kendaraan berroda tiga yang sudah dimodifikasi. Sepeda itu menggunakan kayuhan tangan sebagai tenaga penggeraknya. Takim menggunakan kendaraan berroda tiga itu sebagai operasionalnya karena kakinya Cacat pada kedua lututnya . 


Kedua kakinya yang mengalami luka parah akibat kecelakaan lalu lintas menjadikan kedua kaki Takim harus diamputasi. Walaupun bertubuh cacat ternyata tetap membuat Takim bersikap tegar.Ia menjalani hidupnya dengan tidak mau pasrah hanya dengan menjadi seorang peminta-minta atau hanya dengan berharap iba saja dari orang lain. 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
 
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :  

=================================================================



Dengan tenaga dan tanggung jawabnya sebagai seorang kepala keluarga, Takim lebih memilih menikmati hasil jerih payahnya dengan berjualan camilan itu. Setiap harinya dia menyusuri Kota Tuban dengan memasuki setiap jalan atau gang yang bisa dia lalui dengan kendaraannya. 


Pada hari-hari libur, Takim biasa mangkal dan beroperasi di tempat-tempat wisata seperti Pantai Boom, Gua Akbar , Makam Sunan Bonang, Masjid Agung Tuban, Kelenteng Kwan Sing Bio  dan Alun-alun Tuban sampai larut malam. 


Karena baginya, pada saat-saat itu tempat-tempat keramaian seperti itu banyak terdapat orang yang sedang berlibur, bersantai dan membutuhkan camilan ringan sebagai teman bercengkerama. 


Dalam hari-hari biasa,Takim yang berputra satu itu mengaku bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 35.000 dari usahanya berjualan camilan . Tak banyak memang hasilnya. 


Namun bagi Takim, itu sudah berarti sekali karena dia sudah berusaha bekerja dengan keras secara halal demi memenuhi kebutuhan keluarganya.



Namun setidaknya dari usaha .dan kerja keras Takim dengan keterbatasan fisiknya itu kita bisa bercermin pada semangat dan keuletannya dalam bekerja dan mencari nafkah demi keluarganya. . 

7 komentar:

  1. membaca artikelmu aku jadi malu pada diriku sendiri yg mudah putus asa dan sering mengeluh dengan apa yg diberikan tuhan terhadapku...
    Aku diberi anggota badan yg lengkap tapi semangatku kalah pada orang ini...hmmm

    BalasHapus
  2. Bersyukurlah pada apa yang ada ya

    BalasHapus
  3. Berbagi Kisah, Informasi dan Foto

    Tentang Indahnya INDONESIA

    http://www.stupidmonkey.co.cc

    BalasHapus
  4. Berbagi kisah dan info unik
    Tentang dunia dan pendidikan

    http://www.info-yazid.com

    BalasHapus
  5. ya memang begitu saya juga sebagai tetanga juga membantu memberi makanan atau sedikit uang untuk anaknya buat jajan atau di tabung,trimakasi atas postingan ini jadi pemerintah dapat memebantu orang yang sedang kesulitan ekonomi,,,dan saya berpesan kepada semuanya agar jangan menyerah apapun cobaan yang di beri hadapi dengan sabar dan ihklas jalani aja seperti PATAS tanpa riting trobos terus:)

    BalasHapus
  6. ya memang begitu saya juga sebagai tetanga juga membantu memberi makanan atau sedikit uang untuk anaknya buat jajan atau di tabung,trimakasi atas postingan ini jadi pemerintah dapat memebantu orang yang sedang kesulitan ekonomi,,,dan saya berpesan kepada semuanya agar jangan menyerah apapun cobaan yang di beri hadapi dengan sabar dan ihklas jalani aja seperti PATAS tanpa riting trobos terus:)

    BalasHapus