Rabu, 27 Juni 2012

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban


Kota Tuban – Jawa Timur selama ini mungkin hanya dikenal dengan Kelenteng Kwan Sing Bio  yang  indah dan menarik dengan segala kisahnya. Namun sebenarnya, di kota ini juga terdapat kelenteng lainnya yaitu Kelenteng Tjoe Ling  Kiong.  


Kelenteng ini cukup menarik karena di dalam ruangannya terdapat relief bergambar satwa kucing.


Kelenteng Tjoe Ling Kiong  berada di pusat kota yaitu di sebelah utara alun-alun Tuban. Lokasinya yang berada di tepi lintasan utama  Jalan Raya Pantura  Semarang – Surabaya  ini menajdikannya mudah untuk dikenali dan  dikunjungi.
 

Berkebalikan keadaannya  dengan Kelenteng Kwan Sing Bio  yang berhalaman luas dengan  memiliki banyak ruangan  dan tempat parkir, kelenteng Tjoe Ling Kion yang diatas bangunannya terdapat ornament patung sepasang naga  ini justru  tidak memiliki halaman yang luas dan  tempat parkir kendaraan.


Bangunan dan ruangan kelenteng juga cukup kecil. Di dalam kelenteng terdapat altar utama untuk persembahan. Berbagai ornament dan perlengkapan sembahyang Umat Tri Darma seperti hio, yuswa, hio long , lampion dan lilin menghiasi ruangannya.


Altar persembahan utama ini dijaga oleh  patung sepasang harimau di kanan kirinya. Lukisan bergambar naga  menghiasi pada bagian atas sisi depannya. Kelenteng Tjoe Ling Kiong  dipersembahkan untuk Dewi Tianhou ( Tianhou atau Ma Zu atau Mak Co (Hokkian),  yang juga dikenal dengan sebutan Tian Shang Sheng Mu ( Mandarin) atau Thian Siang Sing Bo. Merupakan  dewi pelindung bagi pelaut asal Fujian (Hokkian).

 
Tapi disamping altar utamanya juga terdapat patung dewa lain yaitu Fude Zhengshen (Fude zhengshen adalah ‘dewa bumi dan kekayaan’) dan Jialia


Yang menarik adalah adanya relief  bergambar Naga di dinding sebelah timur dan relief bergambar kucing di dinding sebelah barat. Entah apa keistimewaan satwa kucing itu bagi kelenteng ini. Karena  ornamen  bergambar satwa kucing jarang dijumpai menghiasi bangunan kelenteng lainnya.
  --------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
 
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 

 
 

=================================================================

 
Di bagian belakang altar persembahan utama , tepatnya di sebelah kanan dan kirinya ini juga terdapat altar persembahan. Sayang, bagi pengunjung yang  selain umat tri Darma dan tidak dalam keperluan untuk beribadah  tidak diijinkan masuk ke ruangan altar pendamping ini.
 
 
 Melangkahkan kaki ke  luar bangunan kelenteng, di sebelah timurnya terdapat gapura dengan gaya Tiongkok. 
 
Di bagian atas gapura yang berwarna cerah dan meriah itu   terdapat ornament bergambar naga, burung Hong dan raksasa yang bentuknya seperti relief Kala di bangunan Candi.


Di belakang gapura terdapat taman dengan kolam renang dan patung  Kilin, hewan naga dalam mitologi China. Di sebelah kanan dan kiri pintu masuk  yang terhubung dengan  selasar di sisi timur  tedapat dua patung hewan kucing juga.


Kelenteng ini merupakan bangunan tua  yang menyimpakan jejak sejarah, tradisi dan budaya China di masa lampau. Di dalam kelenteng terdapat inskripsi tentang retorasi yang dilakukan pada th. 1850. Jadi diperkirakan kelenteng tersebut sudah ada jauh sebelum tahun  1850.
  

 Namun sayang karena  kelenteng  Tjoe Ling Kion ini   terkesan ekslusif dan tertutup  yang menjadikan warga merasa segan untuk mengunjunginya. Berbeda halnya dengan Kelenteng Kwan Sing Bio yang  suasana dan nuansanya lebih terbuka bagi pengunjung.

 
Jadi maklum saja jika banyak warga Tuban yang tidak tahu banyak  tentang kelenteng ini walaupun mereka sering melintasi bangunan kelenteng  ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar