Sabtu, 28 Juli 2012

Pameran Foto Komunitas Bol Brutu Di House Of Sampoerna

House Of Sampoerna ( HoS)  bekerja sama dengan Gerombolan Pemburu Batu ( Bol Brutu ) selama sebulan ini mengadakan Pameran Foto Candi Marginal dengan bertempat di ruangan Art Gallery House Of Sampoerna – Surabaya.


Pameran ini menampilkan sekitar 50 foto karya para Brutuis, sebutan untuk anggota Bol Brutu. Foto-foto itu tentang dokumentasi candi, artefak dan situs bersejarah lainnya seperti makam yang tersebar di seluruh Indonesia .

Diantara  dokumentasi foto yang menarik itu adalah foto tentang Candi Borobudur dan candi-candi lainnya di Jawa Tengah dan sekitarnya paska meletusnya Gunug Merapi.

Ada juga foto-foto candi marginal lainnya yang selama ini mungkin cukup asing dan jarang terdengar namanya atau dipublikasikan.

Lengkap dengan tampilan foto-foto dengan segala kisah dan perjuangan para Brutuis itu saat menuju ke lokasi obyek bersejarah dan kemudian mengeksplorasi pesona keindahannya.

Tak hanya menampilkan foto-foto yang biasa saja. Namun merupakan  foto-foto pilihan sebagai  karya fotografi yang cukup indah dan  memikat. 
Harmoni dan keselarasan antara komposisi foto , angle foto , dan aspek fotografi lainnya  pada setiap fotonya menunjukkan bahwa pemotretnya sangat ahli dan berpengalaman dalam dunia fotografi.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  








================================================================
Pada pameran itu selain menampilkan foto-foto yang indah, juga menampilkan beberapa arca dengan berbagai bentuk yang terbuat dari batu dan tanah liat. 

Arca-arca itu ada yang berbentuk binatang babi, kepala Budha, Budha dalam posisi duduk bersila, dan Raseksi ( Raksasa Wanita ) yang berwajah cukup menyeramkan.Melihat dari lembaran kertas yang tercantum di dekat arca itu yang berisi himbauan bagi pengunjung untuk ikut menjaga benda-benda itu dengan tidak menyentuhnya.

Namun sayang tidak disebutkan dari mana benda-benda itu diperolah apakah dari  lokasi situs bersejarah, pinjaman dari lembaga atau personal ataukah koleksi pribadi komunitas yang anggotanya terdiri dari berbagai jenis profesi itu.

Di ruangan gallery juga terdapat papan yang berisi kesan dan pesan dari pengunjung pameran yang pada umunya berisi tentang dukungan dan kekaguman atas usaha Bol Brutu itu dengan perhatian dan kepeduliannya pada benda dan situs-situs bersejarah di Indonesia.
Menyimak pameran foto-foto dan benda-benda bersejarah itu cukup menarik. Melalui foto-foto itu, kita seakan terlibat dan dibawa dengan menikmati pesona keindahan obyek-obyek bersejarah itu secara  langsung dari lokasinya.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar